A. Pendahuluan
Hanzi (aksara sederhana : 汉字, aksara tradisional : 漢字, pinyin : hànzì) yang memiliki
arti sebagai karakter (huruf) bangsa Han. Hanzi merupakan sistem penulisan
tertua yang masih digunakan sampai sekarang. Hanzi sudah ada sejak zaman
Dinasti Shang (1600-1046 SM). Ada pula legenda Cang Jie dalam membuat tulisan
hanzi, tetapi kebenarannya masih dipertanyakan dan sampai sekarang masih belum
diketahui pembuat yang asli. Hanzi mungkin terlihat seperti goresan asal yang
dihafalkan dan dijadikan keputusan bersama sebagai cara berbahasa tulis. Namun,
sebenarnya hanzi dibuat melalui penggambaran wujud asli benda, imajinasi suatu
bentuk ataupun tindakan, penggabungan bentuk karakter yang sesuai arti dan
bunyinya, dll. Bahasa tulis ada setelah adanya bahasa lisan. Oleh sebab itu, dalam
hanzi ditemukan banyak homofon, yaitu suatu kata yang pengucapannya sama tetapi
artinya berbeda-beda. Contohnya adalah yào要untuk akan/ingin dan
yào药 untuk obat.
B. Legenda Asal Usul Hanzi
CangJie
(仓颉) adalah sejarawan yang memiliki empat mata
pada masa pemerintahan Huang Di. Pada masa itu, Kaisar Kuning
merasa sistem penulisan aksara sangat tidak memadai. Ia mengutus Cangjie
untuk menemukan set aksara yang baru untuk kerajaannya. Cangjie akhirnya
menetap di pinggiran sungai, tetapi hasilnya nihil sampai ia menemukan tapak
kaki binatang. Cangjie tidak berhasil mengenali tapak kaki itu dan
bertanya kepada pemburu. Pemburu itu dengan mudah menebak bahwa itu adalah
telapak kaki Pi Xiu (makhluk mitologi Cina) dilihat dari ciri
khas tapak kaki itu. Cangjie berpikir bahwa semua hal di duni pasti bisa
dibuat simbolnya. Akhirnya ia berhasil membuat aksara dari ciri-ciri suatu
benda yang menjadi awal huruf Hanzi.
C.
Kategori
cara penulisan hanzi berdasarkan buku karangan Xu Shen ( 58 – 147 Masehi) Shuowenjiezi (说文解字)
1. Xiàngxíng (象形 ; Gambar ; Piktogram)
Metode ini berada pada
masa awal Dinasti Shang bahkan mungkin sebelumnya sudah ada, tetapi bukti yang
ditemukan hanya pada masa Dinasti Shang. Hanzi dibuat dengan
menggambarkan bentuk benda
secara langsung.Contohnya :
·
Untuk
kata “orang / 人“ dibuatlah aksara dengan susunan garis yang membentuk orang yang
sedang berjalan.
·
Untuk
kata “domba / 羊 ” dibuatlah aksara dengan susunan garis dan
titik yang berbentuk sedemikian rupa.
2. Zhǐshì (指事指事; Menunjuk ; Ideogram)
Tidak seperti metode
piktogram yang aksaranya bisa lebih mudah dipahami, huruf ideogram ini dibuat
dengan menunjuk pada suatu hal sehingga pembuatannya perlu imajinasi. Contohnya
pada penulisan kata atas (上) dan bawah (下)diperlukan adanya
imajinasi kegiatan menunjuk suatu hal yang di atas dan di bawah.
3. Huìyì (会意 ; Gabungan ; Ideogramatik Campuran / (Senyawa phono – semantik )
Metodenya adalah
dengan menggabungkan 2 atau 3 huruf untuk menghasilkan huruf
baru yang memiliki arti baru juga. Contohnya :
·
Aksara Mù
木 (kayu) bila ditulis dua kali menjadi satu aksara baru yang berarti 林lín (hutan).
· Aksara Xiū 休 berasal dari gabungan bentuk seseorang yang sedang menyandarkan badannya ke sebuah pohon.
4. Xíngsheng (形声形声; gambar dan bunyi ; Piktofonetik )
Pada metode ini, komponen ‘xing’
(gambar) dan ‘sheng’ (bunyi) digabungkan.
Sebagian besar aksara Mandarin terkategori di grup Xingsheng. Contohnya :
Sinogram dari kata “ibu” : 妈
terdiri dari wanita
karakter di sebelah kiri : 女
dan kuda di sebelah
kanan : 马
5. Zhuǎnzhù (专注 ; searti ; Sinonim)
Dibuat dari radikal
sebuah huruf yang sama, makna huruf baru
tetap sama dengan huruf asal, hanya berbeda bunyi dan bentuk.
老 Lǎo = tua 考 Kǎo = tua
6. Jiǎjiè (假借 ; Pinjaman Fonetik)
Metode ini dilakukan dengan meminjam sebuah huruf untuk diberikan makna lain kepada
sebuah gagasan yang belum memiliki huruf tersendiri.
来lái (datang) diambil dari Mài (aksara tradisional : 麥, aksara sederhana : 麦) yaitu gandum. Pada zaman dahulu gandum
dianggap sebagai hadiah yang “datang” dari surga. Karena belum ada aksara untuk
menggambarkan kata “datang” maka dipakailah dari kata “gandum” tersebut.
Kata “coffee” datang ke Cina dan
tidak memiliki aksara. Oleh sebab itu dibuatlah aksara untuk menyebut kata
“kopi” dengan mencari aksara yang pengucapannya mirip dengan “coffee” yaitu 咖啡Kāfēi .
D. Jenis-jenis Hanzi
1. Jiǎgúwén 甲骨文
Merupakan huruf yang ditulis di atas tulang dan
tempurung penyu. Ditemukan pada tahun
1889 di ibu kota dinasti Shang (1500-1027 SM), dekat
distrik Anyang, bagian utara Provinsi Henan. Berisi
ramalan-ramalan, sehingga disebut juga dengan “Tulang Ramalan”. Tata cara
penulisan Jiǎgúwén adalah melalui Phiktogram [ 象形字 xiàngxíng zì ] dan Ideogram [ 指事字 Zhǐ shì zì] .
2. Jīn wén 金文 / Zhōngdǐngwén 钟鼎文
Ditemukan di Provinsi
Henan. Diperkirakan merupakan aksara pada zaman Perunggu masa Dinasti Shang dan
pertengahan Dinasti Zhou. Komposisi maupun konstruksi Jinwen tidak jauh beda
dengan jiaguwen.
3. Gǔwén 古文
Merupakan aksara yang
tidak seragam. Ada macam-macam huruf dengan satu makna yang sama sehingga terjadi
kesimpangsiuran arti yang menyulitkan komunikasi.
![Text Box: Penyeragaman Huruf
Terjadi penyeragaman huruf pada masa dinasti Zhou (827-781 SM). Raja Zhou Xuan merintahkan seorang ahli sejarah bernama Zhou untuk menyeragamkan huruf. Zhou menyeragamkan dan menyederhanakan huruf. Huruf yang sudah seragam dan sederhana ini disebut juga ‘da zhuan’ (tulisan besar) atau ‘Zhou wen’ (Huruf Zhou). Dipakai sampai runtuhnya dinasti Zhou (221 SM). Setelah tulisan logam pada zaman Dinasti Zhou mengalami penyederhanaan, struktur hurufnya menjadi sangat rapi.](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image015.gif)
4. Zhuànshū 篆书
Dibagi menjadi dua kategori yaitu
Dàzhuàn 大篆dan Xiǎozhuàn
小篆. Dàzhuàn hanya terdapat pada gendang batu
sedangkan Xiǎozhuàn lebih banyak ditemukan di prasasti-prasasti.
·
Shígǔwén
石鼓文
Tulisan
yang dipahat diatas batu berbentuk
syair empat baris , setiap batu satu bait syair sehingga berjumlah
sepuluh bait syair. Isi syair itu adalah pujian terhadap hasil berburu
Raja. Gaya tulisannya baik tidak mirip dengan model tulisan logam, dan
juga tidak sama dengan gaya tulisan Xiaozhuan. Tulisannya lebih rapi daripada
tulisan logam ( jinwen) , tetapi strukturnya lebih mengarah kepada struktur
huruf Xiaozhuan, yang mana membuktikan bahwa model tulisan shiguwen adalah
salah satu model tulisan peralihan dari tulisan logam ke model tulisan
xiaozhuan .
·
Xiǎozhuàn
小篆
Pada
akhir era Negara-negara berperang Zhànguó shídài 战国时代. Tiap negara kecil melakukan segala hal
dengan caranya sendiri, tidak terkecuali dengan penggunaan bahasa tulis. Setelah
Kaisar Qin Shi menaklukkan dan mempersatukan Cina berdirilah dinasti Qin
(221-207 SM). Kaisar Qin lalu melakukan penyeragaman bahasa tulis di seluruh
daratan Cina dan menetapkan standar-standar tertentu untuk pertama kalinya.
5. Lishu (六书 ; Tulisan Resmi)
Pengertian Liushu atau enam kategori
huruf yakni: Xiangxing 象形 ,Xiangshi
象事 ,Xiangsheng 象声,Zhuanzhu
专注 ,Jiajie 假借.
Setelah dinasti Qin tumbang, dinasti
Han muncul menguasai Cina. Pada era ini Xu Shen ( 58 – 147 Masehi) telah
menyusun maha karya kitab / kamus yang Shuowenjiezi (说文解字) . yang disusun berdasarkan analisa dari enam
struktur penciptaan Hanzi. Dalam bahasa akademis disebut “Liushu” atau 六书 , yakni enam kategori huruf. Istilah Liushu 六书 ini awalnya tercantum dalam kitab Zhou Li 周礼 atau Kitab Tata Krama dan Adat Istiadat
Zhou (《周礼 ·地官·保 氏》“保氏掌 谏王恶而 养国子 以道,乃教之六艺,…… 五曰六书。. liushu diciptakan dan mengalami perubahan
yang signifikan. Lishu menggunakan beberapa konsep dasar guratan dalam menulis
karakternya seperti dian (titik), heng (garis horizontal), shu (garis
vertikal), tie (garis melengkung ke kiri), na (garis melengkung ke kanan), dan
lain-lain. Inilah dasar Hanzi yang kita kenal sekarang.
6. Cǎoshū 草书
Terbentuknya Cǎoshū
karena orang-orang mulai berpikir untuk menulis Hanzi dengan cepat. Namun,
hasil tulisannya malah sulit dipahami.
7. Kǎishū 楷书
Terjadi penyederhanaan lagi dan menghasilkan
‘kaishu’ (tulisan tetap). Bentuknya pas (cukup merepresentasikan materi
atau ide yang ingin digambarkan), indah, dan mudah dipahami. Inilah bentuk
hanzi yang kita kenal sekarang, terutama pada ragam penulisan surat kabar,
majalah, dan buku-buku.
8. Xingshu
bentuk
penulisan kaishu sangat tegak dan kaku, untuk dapat menulisnya dengan benar
memakan waktu lebih. Hal ini menjadi masalah bagi orang-orang yang dalam
profesinya membutuhkan kecepatan menulis seperti wartawan dan sebagainya. Tidak
jarang mereka masih menggunakan konsep caoshu dalam menulis kaishu, yaitu
menulis dengan cepat. Hasilnya tidak seindah kaishu dan tidak jarang hanya
penulisnya sendiri yang dapat memahami karakter-karakter ini. Inilah yang
disebut dengan xingshu. Orang-orang jaman sekarang pada umumnya sudah
menggunakan xingshu.
E. Aksara Tradisional dan Aksara Sederhana
Aksara
Han memiliki dua versi, yaitu versi Tradisional dan versi Sederhana.
Awalnya,
aksara Tradisional-lah yang umum digunakan oleh masyaraka Tionghoa. Pada abad
ke 20, pemerintah Cina menggalakkan aturan melek huruf, tetapi tidak semua
pelosok Cina bisa membaca dan menulis menggunakan aksara ini. Hal ini
dikakrenaka aksara tradisional memiliki bentuk yang rumit dan goresan yang sangat
banyak. Akhirnya pemerintah Cina menyederhanakan kembali aksara-aksara
tradisional dan menghasilkan aksara yang sekarang kita kenal dengan sebutan
aksara sederhana.
Aksara
sederhana memiliki bentuk yang lebih sederhana dengan jumlah goresan yang lebih
sedikit. Aksara ini lebih mudah dipelajari sehingga program melek huruf yang
diadakn pemerintah dapat berjalan dengan lebih baik.
Meskipun begitu, aksara tradisional masih
tetap digunakan di Taiwan, Macaw, dan Hongkong. Hal ini dikarenakan Taiwan, Macaw,
dan Hongkong bukanlah bagian dari RRC pada saat terjadi penyederhanaan aksara.
Sampai sekarang ketiga negara tersebut masih terbiasa menggunakan aksara
tradisional.
Bibliography
Chen, P. (2004). Modern Chinese: History and
Sociolinguistics. New York: Cambridge.
Isabell, A. (2013,
Januari 24). Tipografi Cina . Retrieved Februari 4, 2020, from
https://www.google.com/?safe=strict&rlz=1C1CHMO_idID543ID543&biw=1366&bih=657&sxsrf=ACYBGNThP6D-cYHgYoOWJ42keS7taawEmw%3A1580789317866&ei=Re44Xuq_NIO8rQHy7bCoCg&q=tugas+tipografi+cina+andrea+isabel&oq=tugas+tipografi+cina+andrea+isabel&gs_l=psy-ab.3
Lin, L. W. (2011,
Desember 21). Sejarah Dan Perkembangan Hanzi Atau Aksara Han. Retrieved
Februari 4, 2020, from Budaya TiongHua: http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/1613-sejarah-dan-perkembangan-hanzi-atau-aksara-han
ReijiYamashina. (2009,
Februari 9). File:Lanting P3rd.jpg. Wikipedia.
Sutami, H. (1990). Asal
Mula dan Perkembangan Aksara Han. Jakarta: Universitas Indonesia.
Komentar
Posting Komentar